Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia mulai banyak melakukan
riset untuk mengetahui manfaat obat-obatan tradisional secara ilmiah. Tak
heran, saat ini beberapa obat yang terbuat dari tumbuhan di Indonesia, mulai dilirik dunia
internasional. Ini membuktikan kalau pengobatan tradisional tidak kalah
ampuhnya dengan pengobatan medis. Berikut beberapa obat tradisional yang sudah
diteliti khasiatnya.
1. Mengkudu atasi diabetes dan darah tinggi
Dari hasil penelitian yang dilakukan beberapa tahun terakhi ini, mengkudu
memang benar terbukti kemajuannya sebagai obat. Kadar ekstrak buah tersebut
dengan dosis tertentu, menunjukkan khasiat buah ini sebagai pemberi efek
penurun kadar glukosa darah.
Selain itu, ekstrak buah mengkudu dapat menurunkan tekanan darah yang meninggi sampai relatif normal kembali. Hal ini terbukti melalui pengujian pada manusia, memperlihatkan hasil yang positif. Pada akhir masa pengujian, tekanan darah yang semula 170/110 mmHg turun menjadi 115/80 mmHg setelah 12 minggu masa pengujian.
Selain itu, ekstrak buah mengkudu dapat menurunkan tekanan darah yang meninggi sampai relatif normal kembali. Hal ini terbukti melalui pengujian pada manusia, memperlihatkan hasil yang positif. Pada akhir masa pengujian, tekanan darah yang semula 170/110 mmHg turun menjadi 115/80 mmHg setelah 12 minggu masa pengujian.
2. Pare, daun teh dan mengkudu untuk diabetes
Beberapa waktu lalu, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Departemen
Farmasi Universitas Indonesia mengumumkan hasil uji pre-klinis obat herbal yang
dapat menurunkan kadar gula darah. Ramuan yang terdiri dari mengkudu, Gymnema
sylvestre, daun teh dan pare, telah lulus uji pre klinis.
Hasilnya ternyata lebih efektif untuk menurunkan kadar gula darah, dibandingkan dengan glibenklamid (salah satu obat kimia yang umum dan standar digunakan untuk diabetes melitus). Selain itu, juga diuji dan keamanannya untuk penggunaan jangka panjang dan pendek.
Hasilnya ternyata lebih efektif untuk menurunkan kadar gula darah, dibandingkan dengan glibenklamid (salah satu obat kimia yang umum dan standar digunakan untuk diabetes melitus). Selain itu, juga diuji dan keamanannya untuk penggunaan jangka panjang dan pendek.
3. Kumis kucing untuk batu ginjal
Kumis kucing telah dikenal sebagai salah satu obat tradisional yang banyak
digunakan di Indonesia. Ternyata, salah satunya sebagai pengobatan batu ginjal,
menurunkan kadar gula darah, rematik, antiradang, dan melancarkan air seni.
Menurut Prof.Dr.Sumali Wiryowidagdo, selaku Kepala Pusat Studi Obat Bahan Alami Universitas Indonesia, tanaman obat seperti kumis kucing sebenarnya layak disebut herba rasional. Hal ini, karena telah dibuktikan selama bertahun-tahun meski secara empiris. Tanaman obat ini, paling tidak telah teruji khasiat, efektivitas dan keamanannya.
Menurut Prof.Dr.Sumali Wiryowidagdo, selaku Kepala Pusat Studi Obat Bahan Alami Universitas Indonesia, tanaman obat seperti kumis kucing sebenarnya layak disebut herba rasional. Hal ini, karena telah dibuktikan selama bertahun-tahun meski secara empiris. Tanaman obat ini, paling tidak telah teruji khasiat, efektivitas dan keamanannya.
4. Sambiloto tingkatkan daya tahan tubuh
Karena kandungannya berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, sambiloto
diyakini mampu menangkal virus HIV/AIDS. Malah, sebuah perusahaan di Amerika Serikat sudah mematenkan tanaman ini.
Sayangnya, di Indonesia, tanaman ini terserak di sembarang tempat dan belum
digunakan maksimal.
Sambiloto mempunyai kandungan zat yang khas berupa andrographolid dan zat
panicoli. Fungsi utamanya sebenarnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Makanya, di Amerika Serikat, sambiloto sudah dipatenkan sebagai obat penyakit
AIDS.
5. Mahkota dewa antitumor
Sejak dulu, tanaman ini sudah dikenal khasiatnya di kalangan Keraton
Mangkunegara, Surakarta dan Yogyakarta. Khasiatnya adalah mengobati luka dalam
sekaligus obat luar seperti diabetes, lever dan pilek. Dari penelitian ilmiah,
buah dan daunnya bisa mengatasi alergi seperti biduren, gatal-gatal, bersin dan
sesak napas.
Dalam buku Inventaris Tanaman Obat Indonesia, yang diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Depkes, disebutkan bahwa tanaman ini berkhasiat obat anti tumor, obat disentri dan obat sakit kulit.
Dalam buku Inventaris Tanaman Obat Indonesia, yang diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Depkes, disebutkan bahwa tanaman ini berkhasiat obat anti tumor, obat disentri dan obat sakit kulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar