Minggu, 15 Januari 2012
Minggu, 08 Januari 2012
SAAT SERAT BEKERJA
Agar lebih peduli, ada baiknya kita memahami cara kerja serat dalam tubuh.
Seperti diungkapkan Sechneeman, ahli nutrisi yang menulis Dietary Fiber,
Physical and Chemistry Properties Methods of Analysis Review, serat
makanan menghasilkan reaksi fisiologis yang tergantung pada sifat fisik dan
kimia sumber serat. Reaksi ini meliputi meningkatkan massa feses serta menurunkan kadar kolesterol
plasma dan respon organik glikemik dari makanan.
JAUHI PENYAKIT DENGAN MELAHAP SERAT
SIAPA yang tak doyan melahap makanan cepat saji?
Selain mudah mendapatkannya, lazimnya makanan yang biasa disebut junkfood
ini terkenal lezat. Tidak hanya itu, jenis sajiannya pun beragam dengan harga
yang terjangkau isi dompet. Dengan berbagai kelebihan itu, penganan ini menjadi
bagian hidup masyarakat urban.
LETIH? USIR DENGAN LEMON
Weekend atau akhir pekan ini, berencana untuk pergi
ke luar kota untuk
refreshing singkat? Tapi Senin nanti, kita sudah dipadati dengan jadwal meeting
sana-sini. Perlu jurus jitu untuk mengusir letih dari pernjalanan lintas kota,mulai dari sekarang
sediakanlah sari lemon.
OBAT TRADISIONAL YANG MULAI DILIRIK
Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia mulai banyak melakukan
riset untuk mengetahui manfaat obat-obatan tradisional secara ilmiah. Tak
heran, saat ini beberapa obat yang terbuat dari tumbuhan di Indonesia, mulai dilirik dunia
internasional. Ini membuktikan kalau pengobatan tradisional tidak kalah
ampuhnya dengan pengobatan medis. Berikut beberapa obat tradisional yang sudah
diteliti khasiatnya.
PENGGUNAAN TANAMAN KELAPA (Cocos nucifera), PINANG (Areca catechu) DAN AREN (Arenga pinnata) SEBAGAI TANAMAN OBAT
Kelapa (Cocos
nucifera), pinang (Areca catchecu) dan aren (Arenga
pinnata) adalah tanaman yang termasuk dalam famili Palmae telah
digunakan dalam pengobat-an tradisional secara turun-temu-run. Kelapa digunakan
sebagai tanaman obat bahkan telah terbukti mengandung vitamin, lemak, asam
amino, trigliserida yang sangat dibutuhkan tubuh. Sedangkan pinang digunakan
untuk mengatasi penyakit seperti haid dengan darah berlebihan, hidung berdarah
(mimisan), koreng, borok, bisul, eksim, kudis, difteri, cacing (kremi, gelang,
pita, tambang) (bijinya), menceret, di-sentri, gigi goyah (biji dan kulit
biji). Mengingat kandungan kimia tanaman pinang yakni alkaloid arekolin
mengandung racun dan penenang sehingga tidak dianjur-kan untuk pemakaian dalam
jumlah besar. Akar aren diguna-kan untuk mengatasi masalah batu ginjal.
MANAJEMEN HAMA DAN PENYAKIT
Manajemen
hama dan penyakit, mencakup kegiatan-kegiatan pengendalian Organisme Pengganggu
Tanaman (OPT) yang dapat menyebabkan penurunan produksi dan mutu, dengan
memperhatikan aspek keamanan produk dan kelestarian lingkungan serta sumber
daya alam. Pengendalian OPT dilakukan dengan prinsip Pengendalian Hama Penyakit
Terpadu (PHT).
Langganan:
Postingan (Atom)